JellyPages.com

Minggu, 14 Juli 2013

8 Makanan manusia yang aman dikonsumsi kucing


Meskipun kucing punya makanan sendiri, namun beberapa hidangan yang dinikmati manusia ternyata juga aman jika dikonsumsi kucing. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari All Women Stalk berikut ini.

1.       Ikan

Ikan yang diberikan pada kucing sebaiknya yang direbus. Sebab ikan goreng maupun ikan mentah bisa membahayakan kesehatan kucing.


2.       Daging

Karena kucing adalah karnivor, mereka pun mau makan daging. Namun ayam yang direbus adalah pilihan daging yang terbaik bagi kucing.


3.       Telur

Telur adalah makanan yang menyehatkan bagi manusia dan kucing. Entah itu direbus atau dimasak setengah matang, makanan tersebut aman bagi kucing.


4.       Brokoli

Tahukah Anda, kucing ternyata juga aman jika diberi makan brokoli. Sebab sebagian besar kucing juga suka makan rumput. Brokoli sebaiknya direbus terlebih dahulu sebelum diberikan pada kucing.


5.       Keju

Banyak kucing suka makan keju. Namun sebagian besar justru alergi dan membuat mereka diare. Jadi kenali dulu sifat kucing Anda sebelum memberikannya keju.


6.       Makanan bayi

Kucing bisa makan segala jenis makanan bayi, namun yang paling disukai mereka bisa jadi adalah daging. Misalnya daging giling yang dicampur dengan sayuran.


7.       Jahe

Aroma jahe mungkin tidak akan disukai kucing. Namun coba beri whipped krim yang sudah dicampur dengan jahe sebagai menu smoothies untuk kucing. Mereka pasti mau.


8.       Labu rebus

Meskipun kucing adalah karnivor, mereka mau jika diberi sayuran, salah satunya adalah labu rebus. Makanan ini pun bisa membantu melancarkan pencernaan kucing.


Itulah berbagai makanan manusia yang aman dikonsumsi kucing. Namun jika kesehatan kucing tiba-tiba memburuk karena makanan tersebut, segera hubungi dokter hewan secepatnya.

Rabu, 03 Juli 2013

Tipe-tipe Kucing Persia

Tipe Kucing Persia Berdasarkan Bulunya

Berdasarkan panjang bulunya, persia terdiri dari dua tipe yaitu:

1. Berbulu Panjang (Long Haired Persian)




2. Berbulu Pendek (Exotic Short Hair)



Tipe Kucing Persia Berdasarkan Variasi Warnanya

Berdasarkan variasi warna, persia terbagi menjadi tujuh kelompok, yaitu :

1. Solid color 



Solid Color adalah warna bulu Kucing Persia yang sama dari akar atau pangkal hingga ujung bulu. Jadi, seluruh warna bulu pada variasi ini adalah solid atau satu warna, tanpa ada warna atau corak lain. Solid Color meliputi warna hitam, putih, krem, biru, dan merah.


2. Bicolor


Kucing Persia yang berwarna bicolor adalah kucing Persia yang memiliki dua warna, warna putih dan warna lain, yaitu hitam, biru, merah, atau krem. Kucing Persia bicolor biasanya memiliki hidung berwarna pink dan mata berwarna tembaga.


3. Shaded and Smoke Division
Shaded adalah warna terang pada kucing berwarna hitam.


Smoke adalah corak bulu yang berwarna kuat, hampir seluruh bulu (¾ panjang bulu) berwarna gelap, sehingga warna putih dipangkal bulu nyaris hilang.

4. Tabby Division


Tabby adalah variasi warna bulu yang terjadi karena adanya ticking, yakni setiap helai bulu memiliki dua hingga tiga warna terang dan gelap, sedangkan ujungnya selalu berwarna gelap. Ciri khas yang membedakan kucing tabby dengan kucing lain adalah adanya marking berupa kerutan yang menyerupai huruf M di dahi. 

5. Tricolor
Kucing Persia disebut tricolor jika memiliki tiga warna dengan garis batas warna yang jelas. Tricolor dibagi menjadi dua jenis, yakni Calico Murni dan Dilute Calico.

Warna dominan Calico Murni adalah merah, putih, dan hitam. Mata berwarna tembaga. Hidung & telapak kaki berwarna pink, hitam, atau kombinasi keduanya.

Dilute Calico terdiri dari warna krem, putih, dan hitam atau biru. Mata berwarna oranye/tembaga. Hidung & kaki berwarna pink.


6. Tortoiseshell


Tortoiseshell adalah kucing Persia yang memiliki tiga warna yang batas warnanya tidak jelas atau bercampur-aduk. Tortoiseshell biasanya hanya dimiliki oleh kucing betina saja. Tortoiseshell biasanya memiliki ujung bulu terang dengan warna krem, hitam, dan merah.


7. Colorpoint


Colorpoint adalah kucing Persia (longhair) dengan kombinasi warna bulu dan marking kucing siam, serta bermata biru. Variasi warna bulunya sangat khas, yakni adanya warna gelap (point) di bagian tertentu seperti kaki, ekor, telinga, dan wajah. 

Ciri-ciri Persia Medium, Persia Flatnose, dan Persia Peaknose

1. Persia Medium



Persia ini mempunyai hidung yang agak mancung, bulunya ada yang short hair dan ada juga yang long hair.

2. Persia Flatnose


Persia memiliki hidung yang hampir mendekati atau bisa dibilang pesek dengan kepala sedikit bulat dan badan sedikit gemuk. Sedangkan warna bulunya relatif sama dengan Persia Biasa.

3. Persia Peaknose


Persia jenis ini atau yang lebih sering dikenal dengan Persia Peaknose ini merupakan salah satu Persia yang terkenal dan paing diminati untuk dipelihara ataupun dalam hal jual - menjual. Dikarenakan Persia ini mempunyai postur tubuh yang menarik, gemuk alias gembul dengan hidung yang pesek.

Jumat, 17 Mei 2013

Kisah si Induk Kucing


Pada suatu ketika, hiduplah seekor induk kucing dengan ketiga anaknya. Mereka tinggal di atas langit-langit sebuah rumah. Meskipun induk kucing tahu bahwa tempat tersebut berbahaya, demi tempat tinggal yang hangat pun ia rela untuk tinggal di sana.

Setiap siang hari ketika sang induk mencari makan untuk ketiga anaknya, ia diliputi rasa khawatir. Bisa saja, sewaktu-waktu sang pemilik rumah menyadari keberadaan mereka. Hal tersebut dapat berakibat mereka diusir dari rumah tersebut.

Suatu siang ketika sang induk kucing pulang ke tempat anak-anaknya, terkejutlah ia bahwa mereka tidak ada di tempat biasa. Sang indukpun mengeong memanggil ketiga anaknya. Ia pun memutari seluruh bagian langit-langit rumah tersebut. Tak lama kemudian, terdengarlah sahutan kecil di sebuah lubang dinding. Segera sang induk berlari ke arah tersebut. Ternyata ketiga anaknya sedang bersembunyi ketakutan. Sang induk merasa bahagia bertemu ketiga anaknya. Namun ia pun khawatir, karena berarti sang pemilik rumah sudah menyadari keberadaan mereka.

Hari pun berganti, hingga suatu siang pemilik rumah kembali menangkap anak-anak kucing. Kali ini anak-anak kucing tak berdaya. Satu per satu mereka tertangkap, kemudian dibuang di jalanan. Sang induk kucing yang baru saja pulang kaget sekali, melihat anak-anaknya kembali hilang. Dicarinya di setiap sudut, namun anak-anaknya sudah tidak ada. Ia pun mengeong sekeras-kerasnya, berusaha keras mencari anak-anaknya di sekitar halaman rumah. Namun suaranya justru membuat sang pemilik rumah marah dan mengusirnya.

Sang induk kucing berkeliling tak tentu arah, memanggil anak-anaknya yang tak tampak di manapun. Tak lama kemudian, ia melihat sang ayam yang sedang mencari cacing. Sang induk kucing bertanya, “Wahai sang ayam, apakah kau melihat ketiga anakku?” Jawab sang ayam, “Ya, aku melihatnya, tadi mereka berlari ketakutan ke arah Timur. Sebenarnya aku ingin menjaga mereka, tapi paruhku membuat mereka ketakutan.”

Jawabah sang ayam membuat sang induk kucing sedikit lega. Ia pun berterima kasih kepada sang ayam, kemudian melanjutkan perjalanannya. Tak lama kemudian, sang induk kucing bertemu dengan sang anjing. Ia pun kembali bertanya, “Wahai sang anjing, apakah kau melihat ketiga anakku? Sang ayam berkata bahwa mereka berlari ke arah sini.” Jawab sang anjing, “Ya, aku melihatnya. Tapi mereka segera berlari ketakutan melihat taring ku yang tajam.” Sang induk kucing pun kembali bertanya, “Apakah kau tahu ke mana perginya mereka?” “Mereka berlari ke arah Selatan”, jawab sang anjing.

Sang induk kucing pun kembali berterima kasih kepada sang anjing, kemudian melanjutkan perjalanannya. Setelah cukup jauh berjalan, hujan mulai turun dari langit. Sang induk kucing segera berlari mencari tempat berlindung. Tak jauh dari sana, terdapat sebuah bangunan tua yang tampak tak berpenghuni. Sang induk pun memutuskan untuk berteduh di sana sembari menunggu hujan reda. Ia merasa sedih teringat anak-anaknya yang kini entah di mana. Ia khawatir mereka kehujanan dan kedinginan.

Kemudian sayup-sayup terdengar suara kecil dari dalam bangunan. Suara yang sangat dikenali sang induk kucing. Itu suara anak-anaknya! Sang induk pun segera berlari ke dalam bangunan dan mencari anak-anaknya. Sungguh bahagia perasaan sang induk, dapat bertemu kembali dengan anak-anaknya. Terlebih lagi, kini mereka memiliki tempat tinggal untuk hidup bersama. Jauh dari dinginnya hujan, mereka pun berpelukan bersama.

-SELESAI-

SUMBER :

Tips Memelihara Kucing


  • Memelihara kucing kelihatannya mudah, akan tetapi ada beberapa hal penting yang mungkin perlu diketahui atau dihindari oleh para pemelihara kucing.
  • Sebaiknya hindari pemberian susu atau cream pada kucing. Di dalam susu atau cream kemungkinan terdapat kandungan gula yang sebenarnya tidak diperlukan oleh seekor kucing. Gula yang tidak diperlukan tersebut akan menyebabkan kucing mengalami gangguan pencernaan seperti diare.
  • Ketika berumur 6 bulan, kucing dikategorikan sebagai kucing dewasa. Oleh kerana masa pertumbuhan pada kucing pendek, sebaiknya diberikan makanan yang baik ketika kucing dalam fasa pertumbuhan.
  • Anak kucing memerlukan protein 3 kali lebih banyak dibandingkan kucing dewasa. Akan tetapi pemberian makan pada anak kucing sebaiknya tidak berlebihan.
  • Penyediaan air minum yang bersih amat penting. Tempat minum yang digunakan harus benar-benar bersih dan tidak mengandungi sabun cuci. Tempat minum yang tercemar oleh sabun dapat menyebabkan kucing menderita diare.
  • Anak kucing memerlukan tidur dalam 16 hingga 18 jam sehari. Jadi apabila anak kucing anda sedang tidur, biarkanlah mereka tidur. Menurut para cendikiawan, jika kucing tidur tidak nyenyak, ia akan memerlukan waktu tidur yang lama sebagai penggantinya.
  • Anak kucing biasanya suka untuk bermain. Ketika anak kucing itu masih kecil, apa yang diajarkan oleh pemilik akan membentuk sifat dasar kucing tersebut. Sebagai contoh, bila anak kucing tersebut sering diajak bermain saat masih kecil, sehingga dewasa sifat kucing tersebut akan periang dan suka bermain. Kasih sayang yang anda berikan juga akan berperanan dalam membentuk sifat dasar kucing serta menentukan hubungan rapat dengan anda.
  • Hati-hati apabila kucing anda bermain-main dengan kain atau benang. Hal ini dapat membahayakan keselamatan si kucing karena mereka suka menggigitnya atau bahkan memungkinkan termakan olehnya.
  • Jangan sekali-kali memukul kucing apabila ia melakukan kesalahan. Hal ini dapat memberikan kesan yang amat serius pada emosi serta kesihatan kucing anda.
  • Membentak ataupun memukul kucing hanya akan menakutkan si kucing tanpa menyelesaikan masalah yang berlaku. Jangan pernah berfikir bahawa dengan memukul atau membentak akan menimbulkan perasaan bersalah pada si kucing. Pada saat si kucing lari saat dibentak atau dipukul, sebenarnya kucing itu tidak merasa bersalah akan tetapi hanya kerana ketakutan.

SUMBER :

http://umikasum.blogspot.com/2010/06/kenali-kucing-anda.html


Destinasi Unik untuk Para Pecinta Kucing di Dunia


1. Kafe Kucing


Di Jepang, kucing memang layaknya hewan yang selalu dimanjakan. Sampai-sampai, di Tokyo ada kafe kucing yang menyediakan tempat asyik untuk para pecinta kucing. Di sini, Anda para penggemar kucing bisa saling bertukar informasi tentang hewan peliharaan lucu tersebut.

Uniknya, di kafe ini tidak hanya ada sofa untuk manusia saja. Kucing-kucing Anda yang menggemaskan juga bisa diistirahatkan di ranjang yang nyaman di sana. Tidak hanya itu, semua fasilitas tentang kucing, ada di sini.


2. Festival Kucing


Bukan manusia saja, kucing juga punya festival. Di Belgia, ada festival kucing berjuluk The Kattenstoet yang rutin digelar 3 tahunan, tepatnya di Minggu kedua pada bulan Mei. Jadwal paling dekatnya pada tahun 2015 mendatang, karena tahun lalu festival ini baru saja diselenggarakan.

The Kattenstoet tidak hanya diramaikan oleh para pecinta kucing dari Belgia saja. Penggemar kucing dari mancanegara dan para wisatawan yang ingin menyaksikannya juga terlihat meramaikan acara ini. Saat festival berlangsung, sambil menggunakan kostum kucing yang diiringi dengan musik, para penggemar kucing berjoget bersama hewan peliharaan mereka.


3. Ernest Hemingway Home and Museum


Ada yang unik di Museum Kucing di Florida, AS. Rumah yang punya beragam jenis kucing ini dulunya adalah milik Ernest Hemingway, novelis dan jurnalis kenamaan AS yang juga suka memelihara kucing. Saking cintanya terhadap hewan berkaki empat ini, sampai-sampai Hemingway menjadikan rumahnya sebagai museum.

Di sini hidup ratusan kucing dari setidaknya 50 jenis. Mungkin, jenis kucing yang selama ini Anda cari pun ada di tempat ini. Uniknya lagi, Hemingway memberikan nama untuk para kucing di sini sama dengan nama orang-orang yang terkenal. Nah, jika Anda mau melihat tingkah lucu para kucing, datang saja ke museum ini.


4. Teater Kucing


Hal yang menarik tentang kucing lainnya ada di Moskow. Di sini, bukan manusia aja yang bisa tampil di sebuah teater, kucing juga bisa. Teater ini pertama kali dibuat oleh pria berkebangsaan Rusia bernama Yuri Kuklachev dan anaknya pada tahun 1990.

Walaupun penurut, melatih kucing untuk berakting dan diajak kerja sama memang tidak mudah. Apalagi, di teater ini, setidaknya ada sekitar 120-an kucing yang terlibat. Mereka dilatih untuk berjalan di atas seutas tali, berfoto, bermain bola, dan masih banyak lagi atraksi menggemaskan lainnya. Uh, lucunya!


5. Pameran Kucing


Jika pameran lebih identik dengan beragam barang elektronik atau kendaraan bermotor, di Inggris kucing juga dipamerkan. Pameran kucing di Inggris ini adalah yang terbesar di dunia. Diselenggarakannya setiap tahun pada bulan November. Di sana, ratusan kucing dilombakan di beberapa kategori.

Pameran ini tidak hanya bagi mereka yang punya kucing saja, Anda yang tertarik bisa juga kok ikut menyaksikan. Dijamin, pulang dari sana pasti mau pelihara kucing di rumah karena jatuh cinta dengan hewan berbulu lembut tersebut.


6. Kuching Cat Museum Sarawak, Malaysia


Museum Kucing Kuching adalah museum kucing yang berada di Kuching, Sarawak, Malaysia. Baru masuk bangunan museum tersebut, pengunjung disambut wajah kucing yang besar.

Di dalamnya terdapat aneka pameran, koleksi artefak, dan karya seni yang didedikasikan kepada kucing. Bahkan di museum ini terdapat mumi kucing Mesir berusia seribu tahun.


SUMBER :

Oscar, Kucing yang Berhasil Mendeteksi 50 Kematian Dengan Akurat



Seekor kucing bernama Oscar yang tinggal di sebuah panti jompo telah membuat kagum para staf medis yang ada di sana karena telah memprediksi 50 kematian pasien dengan akurat. Ia melakukannya dengan cara menghabiskan waktu bersama pasien di jam-jam terakhir kehidupan mereka.

Dr. David Dosa, seorang geriatrik (dokter spesialis manula) yang juga asisten profesor di Brown University mengatakan bahwa selama lima tahun, Oscar hampir tidak pernah melakukan kekeliruan. Malah seringkali Oscar membuktikan salahnya prediksi staf medis di panti jompo itu mengenai mana pasien yang akan segera meninggal.

Kucing itu, yang sekarang berumur 5 tahun, dikenal sebagai kucing yang tidak suka bersosialisasi. Sewaktu masih kecil, ia diadopsi oleh Panti Jompo Steere House and Rehabilitation Centre di Providence, Rhode Island, yang khusus merawat orang-orang tua yang mengalami dementia dan Alzheimer. Oscar dipelihara dan tumbuh besar di lantai 3 fasilitas itu.

Dr. Dosa pertama kali mempublikasikan kemampuan Oscar pada sebuah artikel di New England Journal of Medicine di tahun 2007. Sejak itu, Oscar telah berhasil memprediksi kematian dalam jumlah yang lebih banyak. Kemampuan ini juga yang membuat para staf medis di panti jompo itu menjadi yakin.

Oscar biasanya berkeliling dari satu ruangan ke ruangan yang lain. Jika merasakan ada pasien yang akan meninggal dalam beberapa jam, ia akan segera menghampirinya, melompat ke sisi tempat tidurnya dan berdiam diri di situ untuk beberapa waktu. Ia tidak pernah melakukan ini untuk pasien yang tidak sekarat.


Jika pintu kamar pasien yang akan meninggal tertutup, Oscar akan menggaruk-garuk pintu minta dibukakan.

Pernah suatu hari, para staf medis memperkirakan seorang pasien akan segera meninggal. Jadi, mereka mengambil Oscar dan menempatkannya di samping tempat tidur sang pasien.

Oscar yang tidak merasakan kematian segera berlari keluar dan duduk di kamar pasien lainnya. Penilaian Oscar ternyata lebih akurat dibanding perawat, pasien kedua yang dihampirinya meninggal pada malam harinya. Sedangkan pasien pertama baru meninggal dua hari setelahnya.

Dr. Dosa dan staf lainnya menjadi sangat yakin dengan penilaian Oscar sehingga mereka akan segera memberitahukan keluarga pasien ketika melihat Oscar melompat ke salah satu tempat tidur pasien dan berbaring di situ.

"Perilaku Oscar menunjukkan bahwa ia tidak sedang iseng. Ia bisa saja keluar ruangan selama dua menit untuk mengambil mainannya, tapi setelah itu, ia akan segera kembali ke samping pasien. Sepertinya ia benar-benar menganggapnya sebagai ritual," Tulis Dr.Dosa.

Panti jompo itu juga memelihara lima kucing lainnya. Namun tidak ada satupun yang menunjukkan perilaku yang sama dengan Oscar.

Dalam bukunya yang berjudul, "Making rounds with Oscar : The extraordinary gift of an ordinary cat", Dr Dosa tidak bisa memberikan penjelasan sains yang solid mengenai perilaku Oscar.

Ia hanya menduga bahwa Oscar memiliki kemampuan seperti anjing, yaitu dapat mencium bau Kanker dan mendeteksi Ketones, sejenis biokimia berbau yang keluar dari sel-sel yang mati.

Nicolas Dodman, seorang pakar perilaku hewan di Tufts University Cummings School of Veterinary Medicine menyarankan untuk mendokumentasi perilaku Oscar lebih mendalam lagi untuk mengetahui apakah ia benar-benar merasakan kematian atau hanya sekedar tertarik dengan selimut hangat yang memang sering diberikan untuk pasien yang sekarat.

Daniel Estep, PhD, seorang ahli perilaku hewan di Littleton, Colorado juga punya pendapat mirip. "Satu hal yang terjadi kepada orang-orang yang sekarat adalah kenyataan bahwa mereka tidak banyak bergerak. Mungkin kucing itu melihat fakta bahwa sang pasien sangat tenang sehingga ia tertarik mendekatinya."

Namun, kebanyakan para ahli hewan lainnya setuju dengan teori bahwa Oscar mencium bau ketones.

Peran Oscar ternyata bukan hanya mengetahui saat kematian pasien. Keluarga pasien yang meninggal seringkali mendapatkan penghiburan karena kehadirannya. Dalam iklan kematian di surat kabar, beberapa keluarga bahkan memberikan rasa terima kasih khusus untuk Oscar.

Dr.Dosa berkata, "Keluarga yang ditinggalkan mengalami penghiburan yang luar biasa karena menyadari Oscar ada disisi orang yang mereka cintai ketika mereka tidak dapat hadir."

Inilah yang membuat Oscar menjadi spesial.


SUMBER :

Kisah Anjing Buta dan Kucing Penuntunnya




LONDON, KOMPAS.com — Jika sebagian besar anjing dan kucing tak bisa akur satu sama lain, maka hal berbeda terjadi di Wales, Inggris.

Seekor anjing berusia delapan tahun bernama Terfel mengalami nasib malang. Dokter hewan memvonis Terfel mengidap katarak. Akibatnya, anjing berwarna coklat ini tak bisa melihat dan harus menghabiskan hari-harinya di keranjang tempat tidurnya.

"Dia selalu menabrak saat berjalan di sekitar rumah," kata pemilik Terfel, Judy Godfrey-Brown (57).

Suatu malam, Judy "menampung" seekor kucing liar di rumahnya. Siapa sangka si kucing ini kemudian menjadi bagian lembaran hidup baru Terfel.

Judy melihat si kucing yang "menuntun" Terfel keluar dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan di taman sekitar kediaman Judy.

"Saya tak pernah melihat hal seperti ini. Biasanya anjing dan kucing tidak pernah akur," ujar pensiunan pegawai negeri ini.

Si kucing nampaknya mengetahui kondisi Terfel yang tidak bisa melihat itu. Melihat situasi tersebut, Judy akhirnya memutuskan untuk memelihara kucing itu dan menamainya Pwditat. Sejak saat itulah Pwditat selalu menjaga kawan barunya, Terfel.

"Dia menggunakan kakinya untuk membantu Terfel menemukan jalan," kata Judy seperti dikutip The Sun.

"Kini mereka tak terpisahkan. Keduanya bahkan kini tidur bersama," tambah Judy sambil tersenyum.

Memang, persahabatan adalah hal terindah.


SUMBER :

Senin, 13 Mei 2013

Scarlett Si Kucing Pahlawan



Sebuah Cerita Lama Mengharukan yang akan selalu Dikenang, Bagaimana seekor Induk Hewan menunjukkan cinta kasihnya kepada anak- anaknya untuk menyelamatkan dari Musibah Kebakaran. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1996, saat Scarlett bersama ke 5 Anaknya di sebuah garasi Brooklyn ditinggalkan ketika kebakaran terjadi.

Setelah pemadaman api, petugas pemadam kebakaran melihat kucing betina, perlahan-lahan membawa anak-anaknya yang berumur empat mingguan dari gedung. Si induk hangus, telinganya terbakar. Matanya melepuh karena api. Dan setelah menyentuh sang anak-anak dengan hidungnya untuk meyakinkan diri bahwa kelima anaknya baik-baik saja, ia langsung tak sadarkan diri.


Pemadam kebakaran David Giannelli mengangkut keluarga kucing kecil itu ke North Shore Animal League America. Scarlett dan anak-anaknya pun diobati. Selama 3 bulan si ibu dan anak-anaknya dirawat namun seekor di antara kucing kecil itu mati oleh virus. Setelah tiga bulan pengobatan dan pemulihan, Scarlett dan bayi-bayinya siap untuk diadopsi. Perhatian media di seluruh dunia cukup sibuk terhadap ibu kucing heroik dan keluarganya.


Liga Hewan menerima Lebih dari 7,000 pertanyaan adopsi Scarlett dan anak-anaknya. Pada akhirnya mereka diadopsi 3 keluarga berbeda. Scarlett sendiri diadopsi oleh Karen Wellen, yang pernah mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa kucingnya dan membuatnya terluka. Scarlett hidup bersama Karen selama 12 tahun hingga akhirnya wafat karena berbagai penyakit komplikasi pada tahun 2008.


Piagam Penghargaan Untuk Scarltt Si Kucing Pahlawan



SUMBER : 

Sabtu, 06 April 2013

Penyebab Bulu Rontok pada Kucing


Masalah kerontokan bulu merupakan masalah yang sering menyerang kucing, apalagi yang berbulu panjang. Mengatasi masalah ini gampang-gampang susah karena penyebabnya yang banyak.

Sebenarnya ada banyak penyebab bulu rontok pada kucing, beberapa diantaranya  seperti di bawah ini :

Rontok normal
Umumnya kucing mengalami kerontokan bulu setidaknya sekali setahun yang kemudian diikuti pertumbuhan bulu baru. Beberapa kucing mengalami kerontokan 2 atau beberapa kali setahun dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Kerontokan yang tidak terlalu banyak juga terjadi pada kucing betina secara periodik sesuai siklus reproduksi kucing.

Kekurangan nutrisi
Anak kucing memerlukan makanan dengan kandungan protein minimal 30 %, sedangkan kucing dewasa 25-30 %. Selain itu juga memerlukan berbagai vitamin dan nutrisi lain agar tetap sehat dan keadaan kulit dan bulu juga tetap optimal. Makanan kucing komersial yang relatif murah biasanya mempunyai kanduingan protein yang rendah dan tidak mengandung berbagai vitamin dan nutrisi tambahan yang diperlukan kucing. Solusinya ganti atau campur dengan makanan yang lengkap dan seimbang nutrisinya (balanced & complete nutrition). Vitamin yang berhubungan erat dengan perkembangan bulu adalah vitamin A dan E.

Kelebihan vitamin/ketidakseimbangan nutrisi
Sepertihalnya kekurangan vitamin, kelebihan vitamin juga dapat menyebabkan bulu rontok dan kulit kering, berkerak dan mengelupas.

Suhu kandang/tempat tinggal terlalu panas
Fungsi kulit dan bulu adalah untuk melindungi badan dari berbagai pengaruh lingkungan dan penyakit. Kulit dan bulu juga berusaha mengatur suhu tubuh dalam batas tertentu. Pada tempat beriklim dingin bulu akan terangsang untuk tumbuh lebih tebal dan panjang karena berfungsi mencegah hilangnya panas dari tubuh. Sebaliknya kucing cenderung merontokkan bulunya sendiri bila lingkungan tempat tinggalnya terlalu panas. Tempatkanlah kucing ditempat yang sejuk, kering dan bersih dengan sirkulasi udara yang lancar.

Shampoo & Mandi
Shampoo yang tidak sesuai untuk kucing baik dari segi kandungan dan derajat keasaman (ph) dapat menyebabkan kerontokan. Beberapa shampoo yang banyak busanya mempunyai kandungan deterjen yang cukup tinggi yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan kerontokan. Frekuensi mandi yang terlalu sering dapat mempengaruhi kelembaban normal kulit & bulu kucing. Kelembaban yang berlebihan dapat menjadi tempat yang sesuai bagi berkembangnya jamur. Sebaliknya kelembaban yang rendah membuat kulit dan bulu kering dan rapuh. Pembilasan dan pengeringan yang sempurna juga dapat membuat kulit iritasi dan bulu rontok.

Kutu/Pinjal (flea)
Gigitan pinjal dapat menimbulkan kemerahan, bengkak dan radang ringan disekitar gigitan. Bila jumlahnya banyak, reaksi alergi dan radang pada kulit semakin meningkat, akibatnya akan mempertinggi resiko kerontokan bulu yang tumbuh di atas kulit tersebut

Tungau (mites)
Kebanyakan tungau hidup dengan menghisap cairan tubuh yang terdapat dikulit, sehingga akhirnya kulit mati dan kering akibat kekurangan cairan dan nutrisi. Tungau seperti demodex dan scabies sering menyerang kucing. Mahluk ini hidup dan tinggal di bawah kulit dalam lubang dan terowongan yang digalinya sendiri. Reaksi alergi dan radang yang muncul juga dapat memperparah kerusakan kulit dan bulu.

Jamur (fungus/mold)
Indonesia yang berada di daerah tropis dengan kelembaban tinggi merupakan daerah yang cocok bagi tumbuhnya berbagai jenis jamur. Bulu tebal dan panjang pada kucing juga menciptakan tempat yang cocok bagi tumbuhnya jamur. Salah satu penyakit kulit yang sering disebut Ringworm juga disebabkan oleh jamur. Selain menyerang kucing & anjing, penyakit ini juga dapat menyerang manusia dan menyebabkan gatal-gatal serta kemerahan pada kulit.

Gangguan hormon
Gangguan pada produksi beberapa hormon juga dapat mempengaruhi keadaan kulit dan bulu. Salah satu yang paling jelas adalah kebotakan yang bersifat simetris pada kedua sisi tubuh akibat gangguan pada hormon adrenal

Alergi
Alergi dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti gigitan kutu, makanan, vaksin dan obat-obatan, rumput atau tanaman lain, plastik, dll. Pemecahan masalah alergi relatif mudah yaitu dengan pemberian antihistamin dan menghindarkan kontak dengan bahan penyebab alergi, yang sulit adalah mencari dan mengidentifikasi bahan penyebab alerginya.

Obat-obatan
Obat-obatan anti kanker pada saat menjalani kemoterapi juga dapat menyebabkan bulu rontok. Suntikan beberapa jenis obat dapat menyebabkan kerontokan disekitar tempat suntikan. Bulu biasanya akan tumbuh kembali setelah efek obat habis.

Gangguan kekebalan
Kerontokan bulu juga terjadi pada beberapa penyakit gangguan kekebalan tubuh seperti autoimun. (drh. Neno WS)


Rabu, 03 April 2013

Penyakit Cacingan pada Kucing


Tak hanya manusia, cacingan juga sering menyerang kucing. Meski sebagian besar kucing yang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala. Gejala yang paling terlihat pada kucing cacingan adalah, banyak makan tetapi tetap kurus atau perut buncit. Kenali dan waspadai cacingan pada kucing!

Cacingan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, anemia, kekurangan gizi atau komplikasi lainnya. Sebagian besar cacing menular melalui telur yang biasanya terdapat pada kotoran kucing. Beberapa jenis cacing dapat menular melalui pinjal (kutu kucing) atau tikus. Anak kucing yang baru lahir juga dapat tertular cacing dari induknya. Anak kucing yang terserang cacingan dapat mengalami diare berkepanjangan, terhambat pertumbuhannya atau mati karena kekurangan cairan (dehidrasi) dan kekurangan gizi.

Ada 2 jenis cacing yang sering menyerang kucing yakni, cacing gelang (gilig) dan cacing pita. Cacing gelang berbentuk seperti batang berwarna putih atau krem dengan ekor dan kepala meruncing dengn panjang bervariasi mulai dari beberapa milimeter hingga puluhan centimeter. Sedangkan, cacing pita berbentuk seperti pita putih atau krem dengan diameter beberapa milimeter. Panjang cacing pita pada kucing bisa mencapai 70 cm.

Gejala cacingan pada kucing :
  1. Kucing tiba-tiba muntah.
  2. Terdapat  cacing berbentuk seperti lidi atau pita tipis berwarna putih pada kotoran atau muntah kucing.
  3. Tubuh kucing tampak kurus, meskipun banyak makan
  4. Perut membesar atau tampak buncit.
  5. Bulu tampak kusam dan berdiri-berdiri.
  6. Mata selalu belekan dan kotor.
  7. Bila sudah parah gejala yang tampak muntah-muntah, lemas, tidak mau makan, muntah keluar cacing, diare keluar cacing dan hingga terjadi kematian.

Penyebab kucing cacingan :                                                                                                
  1. Air susu induknya yang mengandung larva cacing gilig. Dalam saluran pencernakan kucing larva tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan berkembang biak.
  2. Kucing lain yang terinfeksi cacing.
  3. Lingkungan seperti rerumputan dan tanah yang terdapat telur cacing.
  4. Melalui vektor pembawa seperti pinjal/flea dan tikus


Pengobatan kucing cacingan :                                                                                        
  1. Memberikan obat cacing pada anak kucing mulai usia 2 minggu. Jika ada kucing lain, obat bisa diberikan bersama-sama kecuali pada kucing hamil.
  2. Mengulang pemberian obat cacing seminggu sampai dua minggu kemudian.
  3. Jika infestasi berat khusus untuk anakan diulang tiap dua minggu sampai umur 12 minggu.
  4. Mandikan kucing secara berkala dan Mllakukan pemberantasan pinjal dan tikus.


Pencegahan :        
  1. Cegah kucing liar masuk halaman rumah atau tempat tinggal Anda.
  2. Jika ada hewan lain seperti kelinci atau anjing di rumah, juga harus diberikan obat cacing dan dimandikan secara berkala.
  3. Jaga  kebersihan lingkungan, buang dan bersihkan sisa kotoran kucing segera mungkin dengan desinfektan.
  4. Cuci tangan setelah bermain dengan kucing.
  5. Hindari pemberian daging mentah.
  6. Rutin mengulang pemberian obat cacing setiap 3-6  bulan sekali


Cara Alami Menghilangkan Kutu pada Kucing


Ada cara alami untuk menghilangkan kutu kucing, tanpa harus menggunakan obat kutu berbahan kimia (seperti : obat tetes, bedak, shampoo dan lain sebagainya). Yaitu dengan cara mengoleskan minyak telon atau minyak tawon ke bulu dan badan kucing kita. Bisa secara merata, atau cukup di daerah dimana kutu sering menghinggap (sekitar telinga, leher, ketiak, kaki dan sebagainya)

Penggunaan ini terbilang cukup aman, bahkan sangat aman, sekaligus juga bisa membuang racun-racun tubuh yang ada dalam tubuh kucing kita. Cara ini, saya gunakan berdasarkan saran dari drh. Sutarman. Msc.

Beliau merupakan dokter hewan senior yang kaya akan pengalaman. Jadi mudah bagi saya untuk mempercayai apa yang ia sarankan. Bagaimana tidak? beliau pernah menjabat sebagai kepala dinas peternakan di Irian (sekarang Papua), kepala kebun binatang Ragunan dan satu keluarga (dari bapak, sampai adik-adiknya) hampir dokter hewan semua. Jadi intinya sulit bagi saya untuk tidak mempercayainya, setelah melihat pengalaman kerja yang ia miliki.

Menurut drh. Sutarman, minyak telon adalah bahan penghilang hama yang paling alami dan aman bagi tumbuhan dan binatang. Dan resep ini telah digunakan sejak zaman Belanda masih menjajah, secara zaman dulu itu tidak ada obat-obatan penghilang hama yang berbau kimiawi.

Untuk pemakaian awal, 2 hari sekali selama 1 minggu. Setelah itu cukup 1 bulan sekali untuk perawatan.

Dampak yang ditimbulkan setelah pemakaian minyak telon atau tawon kepada kucing adalah, kucing merasa tidak nyaman dengan baunya, sedikit hangat lalu kedinginan. Namun itu semua hal yang wajar, karena manusia juga merasakan hal yang sama bila habis memakai minyak telon/ tawon. Setelah itu, keluarlah racun-racun dari dalam tubuh kucing kita, seperti buang air, dan pup sedikit lembek. Kutu-kutu pun lenyap seketika, sesaat kia mengoleskan minyak telon/ tawon ke tubuh kucing kita.

Senin, 01 April 2013

7 Hal yang tidak disukai kucing dari majikan


Kucing mungkin cuma punya berat empat kilogram, tetapi mereka bisa mengubah Anda melakukan aktivitas sehari-hari. Beberapa hal yang dilakukan majikan bahkan ternyata tidak disukai oleh kucing. Apa saja? Simak selengkapnya sebagaimana dilansir dari Care2 berikut ini.

Bangun kesiangan
Tidak peduli hari libur atau tanggal merah, kucing akan membangunkan majikannya di pagi hari. Mereka tidak suka jika majikan bangun kesiangan. Alasannya sederhana, mereka lapar dan butuh diberi makan!

Mandi
Sebenarnya kucing bukan tidak suka jika majikannya mandi. Namun mereka punya kebiasaan menunggu majikan di depan kamar mandi. Seolah kucing khawatir dengan majikannya karena ada suara keran air yang berisik yang mungkin membahayakan Anda.

Membuang kotak
Kucing memang unik. Jika Anda memberi mereka mainan mahal dan sebuah kotak kardus bekas, kucing biasanya akan lebih memilih yang kedua. Jadi mereka tidak suka jika melihat majikannya membuang kotak kardus.

Pacaran
Kucing adalah tipe binatang peliharaan yang suka dimanja dan ingin selalu diperhatikan. Maka dari itu ketika tahu majikannya sedang bermesraan atau pacaran, kucing pasti akan datang dan mengganggu.

Menyalakan lilin
Kucing pun sebenarnya bukannya tidak suka jika Anda menyalakan lilin. Namun biasanya pemilik kucing akan memiliki kesadaran untuk tidak menyalakan lilin atau api yang bisa dijangkau binatang peliharaan. Anda pasti takut jika bulu kucing terbakar dan melukai mereka.

Nyaman di dalam selimut
Berikutnya, entah kenapa kucing juga suka mengganggu kesenangan majikan yang sudah merasa nyaman di dalam selimut ketika menonton televisi atau bersantai. Mungkin kucing juga ingin ikut bersantai dengan majikannya.

Barang-barang rapi
Kebiasaan kucing yang satu ini sepertinya cukup umum, yaitu tabiat mereka dalam memporak-porandakan benda dan barang yang sudah tertata rapi. Sepertinya kucing suka melihat reaksi majikan melihat semua hal yang berantakan tersebut.

Apakah Anda sebagai pemilik kucing juga memiliki sifat demikian? Atau Anda memiliki pengalaman lain yang tak kalah unik ketika memelihara kucing?


Sabtu, 30 Maret 2013

Caffrey, Kucing yang Berjalan dengan Dua Kaki Saja



Caffrey terlahir sebagai kucing normal. Ia dapat berlari mengejar tikus, memanjat pohon, serta melenggok di antara kaki manusia seraya memamerkan ketebalan bulu hitamnya. Sebagai kucing berjenis Persia, Caffrey sangatlah menggemaskan.

Lalu sebuah tragedi menimpanya. Caffrey tertabrak mobil. Luka yang ditimbulkan kecelakaan itu sangat parah. Caffrey harus kehilangan kaki kiri bagian belakang. Bahkan ia mesti menjalani operasi seharga 3.500 pound sterling, setara Rp 53 juta, untuk memperbaiki kaki kiri depannya.

"Tragedi itu terjadi empat bulan lalu," tulis Mail Online, Jumat, 8 Februari 2013. "Dan Caffrey harus berusaha mengembalikan fungsi kaki kiri depannya pasca-operasi."

Sue Greaves, pemilik Caffrey, merasa tak tega dengan rasa sakit yang didera peliharaannya. Apalagi Caffrey harus melewati rasa sakit kemoterapi, tanpa ada jaminan sembuh. "Graves pun mengambil opsi lain, mengamputasi kaki kiri depan Caffrey agar si kucing tak lagi kesakitan," tulis Paul Harris dalam laporannya.

Bila Caffrey menjalani operasi itu, ia hanya memiliki dua kaki, pada sisi yang sama. Kanan saja. Namun opsi amputasi sempat ditentang empat rekan dari dokter hewan Greaves. Mereka menganggap Caffrey tidak mungkin bertahan dengan dua kaki pada sisi yang sama. "Caffrey tidak akan bisa hidup normal," pendapat mereka.

Operasi senilai 4.000 pound sterling atau Rp 61 juta itu tetap dilakukan. Dan ternyata berhasil. Tak sampai dua bulan, Caffrey sudah kembali berlompat-lompatan di taman. Ia dapat berjalan dengan dua kaki pada sisi kanannya. Kata Greaves, Caffrey terlihat tak terganggu dengan kecacatan yang ia alami.

"Ia terus menjalani terapi, dibantu anak tetangga saya, Ashleigh Tyler," ujar Greaves.