Tak hanya
manusia, cacingan juga sering menyerang kucing. Meski sebagian besar kucing
yang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala. Gejala yang paling terlihat pada
kucing cacingan adalah, banyak makan tetapi tetap kurus atau perut buncit.
Kenali dan waspadai cacingan pada kucing!
Cacingan
dapat menyebabkan gangguan pencernaan, anemia, kekurangan gizi atau komplikasi
lainnya. Sebagian besar cacing menular melalui telur yang biasanya terdapat
pada kotoran kucing. Beberapa jenis cacing dapat menular melalui pinjal (kutu
kucing) atau tikus. Anak kucing yang baru lahir juga dapat tertular cacing dari
induknya. Anak kucing yang terserang cacingan dapat mengalami diare
berkepanjangan, terhambat pertumbuhannya atau mati karena kekurangan cairan
(dehidrasi) dan kekurangan gizi.
Ada 2 jenis
cacing yang sering menyerang kucing yakni, cacing gelang (gilig) dan cacing
pita. Cacing gelang berbentuk seperti batang berwarna putih atau krem dengan
ekor dan kepala meruncing dengn panjang bervariasi mulai dari beberapa milimeter
hingga puluhan centimeter. Sedangkan, cacing pita berbentuk seperti pita putih
atau krem dengan diameter beberapa milimeter. Panjang cacing pita pada kucing
bisa mencapai 70 cm.
Gejala cacingan pada kucing :
- Kucing tiba-tiba muntah.
- Terdapat cacing berbentuk seperti lidi atau pita tipis berwarna putih pada kotoran atau muntah kucing.
- Tubuh kucing tampak kurus, meskipun banyak makan
- Perut membesar atau tampak buncit.
- Bulu tampak kusam dan berdiri-berdiri.
- Mata selalu belekan dan kotor.
- Bila sudah parah gejala yang tampak muntah-muntah, lemas, tidak mau makan, muntah keluar cacing, diare keluar cacing dan hingga terjadi kematian.
Penyebab kucing cacingan :
- Air susu induknya yang mengandung larva cacing gilig. Dalam saluran pencernakan kucing larva tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan berkembang biak.
- Kucing lain yang terinfeksi cacing.
- Lingkungan seperti rerumputan dan tanah yang terdapat telur cacing.
- Melalui vektor pembawa seperti pinjal/flea dan tikus
Pengobatan kucing cacingan :
- Memberikan obat cacing pada anak kucing mulai usia 2 minggu. Jika ada kucing lain, obat bisa diberikan bersama-sama kecuali pada kucing hamil.
- Mengulang pemberian obat cacing seminggu sampai dua minggu kemudian.
- Jika infestasi berat khusus untuk anakan diulang tiap dua minggu sampai umur 12 minggu.
- Mandikan kucing secara berkala dan Mllakukan pemberantasan pinjal dan tikus.
Pencegahan :
- Cegah kucing liar masuk halaman rumah atau tempat tinggal Anda.
- Jika ada hewan lain seperti kelinci atau anjing di rumah, juga harus diberikan obat cacing dan dimandikan secara berkala.
- Jaga kebersihan lingkungan, buang dan bersihkan sisa kotoran kucing segera mungkin dengan desinfektan.
- Cuci tangan setelah bermain dengan kucing.
- Hindari pemberian daging mentah.
- Rutin mengulang pemberian obat cacing setiap 3-6 bulan sekali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar