Masalah kerontokan bulu merupakan masalah yang sering
menyerang kucing, apalagi yang berbulu panjang. Mengatasi masalah ini
gampang-gampang susah karena penyebabnya yang banyak.
Sebenarnya ada banyak penyebab bulu rontok pada kucing,
beberapa diantaranya seperti di bawah
ini :
Rontok normal
Umumnya kucing mengalami kerontokan bulu setidaknya sekali
setahun yang kemudian diikuti pertumbuhan bulu baru. Beberapa kucing mengalami
kerontokan 2 atau beberapa kali setahun dengan jumlah yang tidak terlalu
banyak. Kerontokan yang tidak terlalu banyak juga terjadi pada kucing betina
secara periodik sesuai siklus reproduksi kucing.
Kekurangan nutrisi
Anak kucing memerlukan makanan dengan kandungan protein
minimal 30 %, sedangkan kucing dewasa 25-30 %. Selain itu juga memerlukan
berbagai vitamin dan nutrisi lain agar tetap sehat dan keadaan kulit dan bulu
juga tetap optimal. Makanan kucing komersial yang relatif murah biasanya
mempunyai kanduingan protein yang rendah dan tidak mengandung berbagai vitamin
dan nutrisi tambahan yang diperlukan kucing. Solusinya ganti atau campur dengan
makanan yang lengkap dan seimbang nutrisinya (balanced & complete
nutrition). Vitamin yang berhubungan erat dengan perkembangan bulu adalah
vitamin A dan E.
Kelebihan vitamin/ketidakseimbangan nutrisi
Sepertihalnya kekurangan vitamin, kelebihan vitamin juga
dapat menyebabkan bulu rontok dan kulit kering, berkerak dan mengelupas.
Suhu kandang/tempat tinggal terlalu panas
Fungsi kulit dan bulu adalah untuk melindungi badan dari
berbagai pengaruh lingkungan dan penyakit. Kulit dan bulu juga berusaha
mengatur suhu tubuh dalam batas tertentu. Pada tempat beriklim dingin bulu akan
terangsang untuk tumbuh lebih tebal dan panjang karena berfungsi mencegah
hilangnya panas dari tubuh. Sebaliknya kucing cenderung merontokkan bulunya
sendiri bila lingkungan tempat tinggalnya terlalu panas. Tempatkanlah kucing
ditempat yang sejuk, kering dan bersih dengan sirkulasi udara yang lancar.
Shampoo & Mandi
Shampoo yang tidak sesuai untuk kucing baik dari segi
kandungan dan derajat keasaman (ph) dapat menyebabkan kerontokan. Beberapa
shampoo yang banyak busanya mempunyai kandungan deterjen yang cukup tinggi yang
dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan kerontokan. Frekuensi mandi yang
terlalu sering dapat mempengaruhi kelembaban normal kulit & bulu kucing.
Kelembaban yang berlebihan dapat menjadi tempat yang sesuai bagi berkembangnya
jamur. Sebaliknya kelembaban yang rendah membuat kulit dan bulu kering dan
rapuh. Pembilasan dan pengeringan yang sempurna juga dapat membuat kulit
iritasi dan bulu rontok.
Kutu/Pinjal (flea)
Gigitan pinjal dapat menimbulkan kemerahan, bengkak dan
radang ringan disekitar gigitan. Bila jumlahnya banyak, reaksi alergi dan
radang pada kulit semakin meningkat, akibatnya akan mempertinggi resiko kerontokan
bulu yang tumbuh di atas kulit tersebut
Tungau (mites)
Kebanyakan tungau hidup dengan menghisap cairan tubuh yang
terdapat dikulit, sehingga akhirnya kulit mati dan kering akibat kekurangan
cairan dan nutrisi. Tungau seperti demodex dan scabies sering menyerang kucing.
Mahluk ini hidup dan tinggal di bawah kulit dalam lubang dan terowongan yang
digalinya sendiri. Reaksi alergi dan radang yang muncul juga dapat memperparah
kerusakan kulit dan bulu.
Jamur (fungus/mold)
Indonesia yang berada di daerah tropis dengan kelembaban
tinggi merupakan daerah yang cocok bagi tumbuhnya berbagai jenis jamur. Bulu
tebal dan panjang pada kucing juga menciptakan tempat yang cocok bagi tumbuhnya
jamur. Salah satu penyakit kulit yang sering disebut Ringworm juga disebabkan
oleh jamur. Selain menyerang kucing & anjing, penyakit ini juga dapat
menyerang manusia dan menyebabkan gatal-gatal serta kemerahan pada kulit.
Gangguan hormon
Gangguan pada produksi beberapa hormon juga dapat
mempengaruhi keadaan kulit dan bulu. Salah satu yang paling jelas adalah
kebotakan yang bersifat simetris pada kedua sisi tubuh akibat gangguan pada
hormon adrenal
Alergi
Alergi dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti gigitan
kutu, makanan, vaksin dan obat-obatan, rumput atau tanaman lain, plastik, dll.
Pemecahan masalah alergi relatif mudah yaitu dengan pemberian antihistamin dan
menghindarkan kontak dengan bahan penyebab alergi, yang sulit adalah mencari
dan mengidentifikasi bahan penyebab alerginya.
Obat-obatan
Obat-obatan anti kanker pada saat menjalani kemoterapi juga
dapat menyebabkan bulu rontok. Suntikan beberapa jenis obat dapat menyebabkan
kerontokan disekitar tempat suntikan. Bulu biasanya akan tumbuh kembali setelah
efek obat habis.
Gangguan kekebalan
Kerontokan bulu juga terjadi pada beberapa penyakit gangguan
kekebalan tubuh seperti autoimun. (drh. Neno WS)