JellyPages.com

Sabtu, 06 April 2013

Penyebab Bulu Rontok pada Kucing


Masalah kerontokan bulu merupakan masalah yang sering menyerang kucing, apalagi yang berbulu panjang. Mengatasi masalah ini gampang-gampang susah karena penyebabnya yang banyak.

Sebenarnya ada banyak penyebab bulu rontok pada kucing, beberapa diantaranya  seperti di bawah ini :

Rontok normal
Umumnya kucing mengalami kerontokan bulu setidaknya sekali setahun yang kemudian diikuti pertumbuhan bulu baru. Beberapa kucing mengalami kerontokan 2 atau beberapa kali setahun dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Kerontokan yang tidak terlalu banyak juga terjadi pada kucing betina secara periodik sesuai siklus reproduksi kucing.

Kekurangan nutrisi
Anak kucing memerlukan makanan dengan kandungan protein minimal 30 %, sedangkan kucing dewasa 25-30 %. Selain itu juga memerlukan berbagai vitamin dan nutrisi lain agar tetap sehat dan keadaan kulit dan bulu juga tetap optimal. Makanan kucing komersial yang relatif murah biasanya mempunyai kanduingan protein yang rendah dan tidak mengandung berbagai vitamin dan nutrisi tambahan yang diperlukan kucing. Solusinya ganti atau campur dengan makanan yang lengkap dan seimbang nutrisinya (balanced & complete nutrition). Vitamin yang berhubungan erat dengan perkembangan bulu adalah vitamin A dan E.

Kelebihan vitamin/ketidakseimbangan nutrisi
Sepertihalnya kekurangan vitamin, kelebihan vitamin juga dapat menyebabkan bulu rontok dan kulit kering, berkerak dan mengelupas.

Suhu kandang/tempat tinggal terlalu panas
Fungsi kulit dan bulu adalah untuk melindungi badan dari berbagai pengaruh lingkungan dan penyakit. Kulit dan bulu juga berusaha mengatur suhu tubuh dalam batas tertentu. Pada tempat beriklim dingin bulu akan terangsang untuk tumbuh lebih tebal dan panjang karena berfungsi mencegah hilangnya panas dari tubuh. Sebaliknya kucing cenderung merontokkan bulunya sendiri bila lingkungan tempat tinggalnya terlalu panas. Tempatkanlah kucing ditempat yang sejuk, kering dan bersih dengan sirkulasi udara yang lancar.

Shampoo & Mandi
Shampoo yang tidak sesuai untuk kucing baik dari segi kandungan dan derajat keasaman (ph) dapat menyebabkan kerontokan. Beberapa shampoo yang banyak busanya mempunyai kandungan deterjen yang cukup tinggi yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan kerontokan. Frekuensi mandi yang terlalu sering dapat mempengaruhi kelembaban normal kulit & bulu kucing. Kelembaban yang berlebihan dapat menjadi tempat yang sesuai bagi berkembangnya jamur. Sebaliknya kelembaban yang rendah membuat kulit dan bulu kering dan rapuh. Pembilasan dan pengeringan yang sempurna juga dapat membuat kulit iritasi dan bulu rontok.

Kutu/Pinjal (flea)
Gigitan pinjal dapat menimbulkan kemerahan, bengkak dan radang ringan disekitar gigitan. Bila jumlahnya banyak, reaksi alergi dan radang pada kulit semakin meningkat, akibatnya akan mempertinggi resiko kerontokan bulu yang tumbuh di atas kulit tersebut

Tungau (mites)
Kebanyakan tungau hidup dengan menghisap cairan tubuh yang terdapat dikulit, sehingga akhirnya kulit mati dan kering akibat kekurangan cairan dan nutrisi. Tungau seperti demodex dan scabies sering menyerang kucing. Mahluk ini hidup dan tinggal di bawah kulit dalam lubang dan terowongan yang digalinya sendiri. Reaksi alergi dan radang yang muncul juga dapat memperparah kerusakan kulit dan bulu.

Jamur (fungus/mold)
Indonesia yang berada di daerah tropis dengan kelembaban tinggi merupakan daerah yang cocok bagi tumbuhnya berbagai jenis jamur. Bulu tebal dan panjang pada kucing juga menciptakan tempat yang cocok bagi tumbuhnya jamur. Salah satu penyakit kulit yang sering disebut Ringworm juga disebabkan oleh jamur. Selain menyerang kucing & anjing, penyakit ini juga dapat menyerang manusia dan menyebabkan gatal-gatal serta kemerahan pada kulit.

Gangguan hormon
Gangguan pada produksi beberapa hormon juga dapat mempengaruhi keadaan kulit dan bulu. Salah satu yang paling jelas adalah kebotakan yang bersifat simetris pada kedua sisi tubuh akibat gangguan pada hormon adrenal

Alergi
Alergi dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti gigitan kutu, makanan, vaksin dan obat-obatan, rumput atau tanaman lain, plastik, dll. Pemecahan masalah alergi relatif mudah yaitu dengan pemberian antihistamin dan menghindarkan kontak dengan bahan penyebab alergi, yang sulit adalah mencari dan mengidentifikasi bahan penyebab alerginya.

Obat-obatan
Obat-obatan anti kanker pada saat menjalani kemoterapi juga dapat menyebabkan bulu rontok. Suntikan beberapa jenis obat dapat menyebabkan kerontokan disekitar tempat suntikan. Bulu biasanya akan tumbuh kembali setelah efek obat habis.

Gangguan kekebalan
Kerontokan bulu juga terjadi pada beberapa penyakit gangguan kekebalan tubuh seperti autoimun. (drh. Neno WS)


Rabu, 03 April 2013

Penyakit Cacingan pada Kucing


Tak hanya manusia, cacingan juga sering menyerang kucing. Meski sebagian besar kucing yang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala. Gejala yang paling terlihat pada kucing cacingan adalah, banyak makan tetapi tetap kurus atau perut buncit. Kenali dan waspadai cacingan pada kucing!

Cacingan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, anemia, kekurangan gizi atau komplikasi lainnya. Sebagian besar cacing menular melalui telur yang biasanya terdapat pada kotoran kucing. Beberapa jenis cacing dapat menular melalui pinjal (kutu kucing) atau tikus. Anak kucing yang baru lahir juga dapat tertular cacing dari induknya. Anak kucing yang terserang cacingan dapat mengalami diare berkepanjangan, terhambat pertumbuhannya atau mati karena kekurangan cairan (dehidrasi) dan kekurangan gizi.

Ada 2 jenis cacing yang sering menyerang kucing yakni, cacing gelang (gilig) dan cacing pita. Cacing gelang berbentuk seperti batang berwarna putih atau krem dengan ekor dan kepala meruncing dengn panjang bervariasi mulai dari beberapa milimeter hingga puluhan centimeter. Sedangkan, cacing pita berbentuk seperti pita putih atau krem dengan diameter beberapa milimeter. Panjang cacing pita pada kucing bisa mencapai 70 cm.

Gejala cacingan pada kucing :
  1. Kucing tiba-tiba muntah.
  2. Terdapat  cacing berbentuk seperti lidi atau pita tipis berwarna putih pada kotoran atau muntah kucing.
  3. Tubuh kucing tampak kurus, meskipun banyak makan
  4. Perut membesar atau tampak buncit.
  5. Bulu tampak kusam dan berdiri-berdiri.
  6. Mata selalu belekan dan kotor.
  7. Bila sudah parah gejala yang tampak muntah-muntah, lemas, tidak mau makan, muntah keluar cacing, diare keluar cacing dan hingga terjadi kematian.

Penyebab kucing cacingan :                                                                                                
  1. Air susu induknya yang mengandung larva cacing gilig. Dalam saluran pencernakan kucing larva tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan berkembang biak.
  2. Kucing lain yang terinfeksi cacing.
  3. Lingkungan seperti rerumputan dan tanah yang terdapat telur cacing.
  4. Melalui vektor pembawa seperti pinjal/flea dan tikus


Pengobatan kucing cacingan :                                                                                        
  1. Memberikan obat cacing pada anak kucing mulai usia 2 minggu. Jika ada kucing lain, obat bisa diberikan bersama-sama kecuali pada kucing hamil.
  2. Mengulang pemberian obat cacing seminggu sampai dua minggu kemudian.
  3. Jika infestasi berat khusus untuk anakan diulang tiap dua minggu sampai umur 12 minggu.
  4. Mandikan kucing secara berkala dan Mllakukan pemberantasan pinjal dan tikus.


Pencegahan :        
  1. Cegah kucing liar masuk halaman rumah atau tempat tinggal Anda.
  2. Jika ada hewan lain seperti kelinci atau anjing di rumah, juga harus diberikan obat cacing dan dimandikan secara berkala.
  3. Jaga  kebersihan lingkungan, buang dan bersihkan sisa kotoran kucing segera mungkin dengan desinfektan.
  4. Cuci tangan setelah bermain dengan kucing.
  5. Hindari pemberian daging mentah.
  6. Rutin mengulang pemberian obat cacing setiap 3-6  bulan sekali


Cara Alami Menghilangkan Kutu pada Kucing


Ada cara alami untuk menghilangkan kutu kucing, tanpa harus menggunakan obat kutu berbahan kimia (seperti : obat tetes, bedak, shampoo dan lain sebagainya). Yaitu dengan cara mengoleskan minyak telon atau minyak tawon ke bulu dan badan kucing kita. Bisa secara merata, atau cukup di daerah dimana kutu sering menghinggap (sekitar telinga, leher, ketiak, kaki dan sebagainya)

Penggunaan ini terbilang cukup aman, bahkan sangat aman, sekaligus juga bisa membuang racun-racun tubuh yang ada dalam tubuh kucing kita. Cara ini, saya gunakan berdasarkan saran dari drh. Sutarman. Msc.

Beliau merupakan dokter hewan senior yang kaya akan pengalaman. Jadi mudah bagi saya untuk mempercayai apa yang ia sarankan. Bagaimana tidak? beliau pernah menjabat sebagai kepala dinas peternakan di Irian (sekarang Papua), kepala kebun binatang Ragunan dan satu keluarga (dari bapak, sampai adik-adiknya) hampir dokter hewan semua. Jadi intinya sulit bagi saya untuk tidak mempercayainya, setelah melihat pengalaman kerja yang ia miliki.

Menurut drh. Sutarman, minyak telon adalah bahan penghilang hama yang paling alami dan aman bagi tumbuhan dan binatang. Dan resep ini telah digunakan sejak zaman Belanda masih menjajah, secara zaman dulu itu tidak ada obat-obatan penghilang hama yang berbau kimiawi.

Untuk pemakaian awal, 2 hari sekali selama 1 minggu. Setelah itu cukup 1 bulan sekali untuk perawatan.

Dampak yang ditimbulkan setelah pemakaian minyak telon atau tawon kepada kucing adalah, kucing merasa tidak nyaman dengan baunya, sedikit hangat lalu kedinginan. Namun itu semua hal yang wajar, karena manusia juga merasakan hal yang sama bila habis memakai minyak telon/ tawon. Setelah itu, keluarlah racun-racun dari dalam tubuh kucing kita, seperti buang air, dan pup sedikit lembek. Kutu-kutu pun lenyap seketika, sesaat kia mengoleskan minyak telon/ tawon ke tubuh kucing kita.

Senin, 01 April 2013

7 Hal yang tidak disukai kucing dari majikan


Kucing mungkin cuma punya berat empat kilogram, tetapi mereka bisa mengubah Anda melakukan aktivitas sehari-hari. Beberapa hal yang dilakukan majikan bahkan ternyata tidak disukai oleh kucing. Apa saja? Simak selengkapnya sebagaimana dilansir dari Care2 berikut ini.

Bangun kesiangan
Tidak peduli hari libur atau tanggal merah, kucing akan membangunkan majikannya di pagi hari. Mereka tidak suka jika majikan bangun kesiangan. Alasannya sederhana, mereka lapar dan butuh diberi makan!

Mandi
Sebenarnya kucing bukan tidak suka jika majikannya mandi. Namun mereka punya kebiasaan menunggu majikan di depan kamar mandi. Seolah kucing khawatir dengan majikannya karena ada suara keran air yang berisik yang mungkin membahayakan Anda.

Membuang kotak
Kucing memang unik. Jika Anda memberi mereka mainan mahal dan sebuah kotak kardus bekas, kucing biasanya akan lebih memilih yang kedua. Jadi mereka tidak suka jika melihat majikannya membuang kotak kardus.

Pacaran
Kucing adalah tipe binatang peliharaan yang suka dimanja dan ingin selalu diperhatikan. Maka dari itu ketika tahu majikannya sedang bermesraan atau pacaran, kucing pasti akan datang dan mengganggu.

Menyalakan lilin
Kucing pun sebenarnya bukannya tidak suka jika Anda menyalakan lilin. Namun biasanya pemilik kucing akan memiliki kesadaran untuk tidak menyalakan lilin atau api yang bisa dijangkau binatang peliharaan. Anda pasti takut jika bulu kucing terbakar dan melukai mereka.

Nyaman di dalam selimut
Berikutnya, entah kenapa kucing juga suka mengganggu kesenangan majikan yang sudah merasa nyaman di dalam selimut ketika menonton televisi atau bersantai. Mungkin kucing juga ingin ikut bersantai dengan majikannya.

Barang-barang rapi
Kebiasaan kucing yang satu ini sepertinya cukup umum, yaitu tabiat mereka dalam memporak-porandakan benda dan barang yang sudah tertata rapi. Sepertinya kucing suka melihat reaksi majikan melihat semua hal yang berantakan tersebut.

Apakah Anda sebagai pemilik kucing juga memiliki sifat demikian? Atau Anda memiliki pengalaman lain yang tak kalah unik ketika memelihara kucing?