Robert Gray menemukan satu patung kucing dalam kotak kayu
berkaca, di loteng rumahnya. Benda berkepala kucing dengan balutan semacam tali
kecokelatan itu berdiri tegak, dengan panjang sekira satu meter. mendapatkannya
di anatara tumpukan debu, Gray menganggap kucing itu semacam benda antik.
Penasaran, Gray membawa kucing berbalut itu ke dokter hewan.
Di sana, dokter memindai patung kucing dengan sinar x-ray. Dan, hasilnya sangat
mengejutkan Gray dan si dokter hewan. Sebab, itu bukan patung biasa, melainkan artefak
mumi asal Mesir yang telah berusia 2.000 tahun.
"Bahkan hasil rontgen menunjukkan kucing kuno itu
diawetkan dengan keutuhan wajah, tulang belakang, telinga, serta otak,"
tulis Mail Online, Kamis, 14 Februari 2013.
Menurut Gray, patung kucing itu adalah peninggalan ayahnya,
Peter Gray, seorang egyptologist. Si ayah menerima kucing itu pada 1970 dari
sebuah museum. "Pemberian yang dianggap sebagai tanda terima kasih."
Setelahnya, si kucing mendiami loteng rumah Gray selama 50
tahun. Dan selama itu, Gray tidak pernah menyadari bila si kucing adalah
potongan asli dari sejarah Mesir yang bernilai ribuan poundsterling.
"Kucing berbalut kain seperti ini ternyata menarik
perhatian perancang interior," kata Gray. "Dan, mereka bersedia
membayar dengan harga tinggi."
Mendapatkan janji keuntungan besar ternyata tak menggiurkan
Gray. Toh, ia malah berencana menyumbangkan si kucing ke museum. Para ahli
Museum Royal Cornwall pun telah memverifikasi mumi kucing ini. Dan, mereka
menghasilkan temuan luar biasa. "Di Mesir kuno, mumi binatang merupakan
persembahan religius atau untuk memastikan peliharaan itu mengikuti tuannya ke alam
baka."
Pada periode Ptolemaic, 305 tahun sebelum Masehi hingga 30
tahun tahun sebelum Masehi, kucing adalah subyek yang sangat populer. Mereka
dianggap mewakili Bastet, dewi perang. Mumi kucing Gray sendiri masih memiliki
tulang leher yang utuh. Hal itu menunjukkan bila si kucing adalah hewan
peliharaan berharga, bukan binatang persembahan bagi dewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar